Makna Dibalik Lagu Coldplay ~ Viva la Vida

Nama "Viva La Vida" berasal dari frasa bahasa Spanyol yang berarti "Jalani kehidupan". Namanya diambil dari lukisan karya seniman Meksiko Frida Kahlo. Lukisan tersebut, menceritakan tentang sebuah kisah di jaman alkitabiah. Dimana pada masa itu, ada seorang raja yang arif nan bijaksana. Ia menjadi raja karna bertempur di jalan kebenaran untuk mengalahkan orang-orang jahat.

Dalam wawancaranya dengan majalah Rhino Insider, Guy Berryman (Pemain bass Coldplay) berkata “It’s a story about a king who’s lost his kingdom, and all the album’s artwork is based on the idea of revolutionaries and guerrillas” jadi jelas bahwa tema umun didalam lagu "Viva La Vida" Ini berkisah tentang seorang raja yang kehilangan kerajaannya, namun orang tersebut masih tetap arif dan sederhana.

Dari beberapa artikel yang saya baca sih, lagu ini berkisah tentang Nabi Musa, nabi musa ini tertulis kisahnya didalam kitab injil dan kitab al-quran. Beneran begitu tah kisanya? Untuk tahu lebih jelasnya lagi kita interpretasi dan maknai saja keseluruhan lirik lagunya. Baca sampai habis ya, kesimpulan lirik lagu beserta pelajaran apa yang terkadung dalam lirik lagunya berdada di akhir tulisan.

Verse 1:
I used to rule the world
Aku dahuulu kala menguasai dunia
Seas would rise when I gave the word
Laut akan naik ketika aku memberi perintah
Now in the morning I sleep alone
Namun sekarang di pagi hari aku tidur sendirian
Sweep the streets I used to own
kusapu jalan yang dulu pernah ku kuasai
gfsgsfs
I used to roll the dice
Aku dahulu kala biasa melempar dadu
Feel the fear in my enemy's eyes
Rasakan ketakutan di mata musuhku
Listen as the crowd would sing
Mendengarkan banyak orang bernyanyi
Now the old King is dead, long live the King
Sekarang si raja tua tlah meninggal, hiduplah raja
One minute I held the key
Satu menit aku memegang kunci
Next the walls were closed on me
Selanjutnya dinding tembok menutupku
And I discovered that my castles stand
Dan aku pun menemukan bahwa istanaku tlah berdiri
Upon pillars of salt and pillars of sand
Di atas tiang garam dan tiang pasir
Dahulu kala, diceritakan ada seorang pria yang pernah menguasai dunia. Pria tersebut tak lain dan tak bukan adalah Nabi Musa. Lirik “Seas would rise when I gave the word” menjelaskan lebih lanjut bahwa Nabi Musa ini punya kekuatan membelah lautan, ia bisa memerintahkan lautan untuk naik/membelah sebagai jalanya. Namun dalam masa pemerintahanya, Nabi Musa ini bukanlah seorang yang angkuh, jadi walaupun suatu saat ia tak menjadi raja pun, ia mau mengerjakan pekerjaan rakyat jelata layaknya menyapu jalanan.
.hgfghdggd
Diceritakan lebih lanjut bahwa nabi musa dahulu kala sering bermain dadu (berjudi untuk berperang melawan kejahatan). Ia seolah ingin berperang dijalan kebenaran melawan musuh-musuhnya. Ya karna ia memang orang baik, oleh sebab itu ia kemudian menang, dan diberi mukzizat oleh tuhan berupa sebuat kastil istana.

Chorus
I hear Jerusalem bells a-ringing
Kudengar bel Yerusalem berbunyi
Roman cavalry choirs are singing
Kuda tempur kavaleri Romawi bernyanyi
Be my mirror, my sword and shield
Jadilah cerminku, pedangku dan tamengku
Missionaries in a foreign field
Para misionari di medan tak dikenal
For some reason I can't explain
Karena beberapa alasan tak bisa kujelaskan
Once you'd gone there was never
Begitu kau pergi tak pernah ada
Never an honest word
Tak pernah ada kata jujur
And that was when I ruled the world
Dan saat itulah kukuasai dunia
Nabi musa, seperti yang kita ketahu di berbagai kitab-kitab agama, adalah seorang yahudi yang tempat tinggalnya berada di sekitaran kota Jerusalem. Pada masa itu, Jerusalem dipperintah oleh raja yang sangat kejam, raja itu tak punya sifat baik, raja itu tak pernah jujur. Oleh sebab itu, Nabi Musa ingin memerangi raja yang jahat tersebut. Dengan alat dan ketekatan yang taka da apa-apanya, akhirnya Nabi musa punya inisiatif utuk bertempur melawan kejahatan.

Verse 2:
It was the wicked and wild wind
Itu adalah angin jahat dan liar
Blew down the doors to let me in
dobraklah pintu biarkan aku masuk
Shattered windows and the sound of drums
Porak-porandakan jendela dan suara genderang
People couldn't believe what I'd become
Orang-orang tak kan percaya kan jadi apa aku nantinya
Revolutionaries wait
Para revolusioner menunggu
For my head on a silver plate
Kupakai plat perak di kepalaku
Just a puppet on a lonely string
Hanya boneka di tali tipis
Oh who would ever want to be king?
Oh siapa yang ingin jadi raja?
Raja yang memerintah jaman itu, diandaikan sebagai angin yang jahat. Karna raja tersebut sudah tak bisa di nasehati secara baik-baik, akhirnya bertempus dengan menggunakan kekerasan pun tak bisa lagi dihindarkan. Di fase ini akhirnya perang pun terjadi. Dengan memakai rompi dan helm kepala perak, akhirnya Nabi Musa pun berperang di jalan kebenaran.
Haguagsusga
Para pengikut Nabi Musa yaitu orang-orang revolusioner (orang-orang yang menginginkan perubahan kearah lebih baik) pun mendukung perang tersebut. Merekapun akhirnya berperang di jalan kebenaran. Siapa yang tak ingin jadi raja? Asalkan kita adalah orang-orang berhati baik, suatu saat kita bisa jadi reja berkat karunia tuhan.

Kesimpulan:
Setelah kita interpretasi dan maknai keseluruhan lirik-nya, dapat disimpukan bahwa lagu "Viva La Vida" milik colplay, punya makna atau berkisah tentang seorang pria (Nabi Musa) yang pada zaman dahulu kala pernah menaklukkan dunia. Lirik “Seas would rise when I gave the word” menjelaskan lebih lanjut bahwa Nabi Musa ini punya kekuatan membelah lautan, ia bisa memerintahkan lautan untuk naik/membelah sebagai jalanya. Namun dalam masa pemerintahanya, Nabi Musa ini bukanlah seorang yang angkuh, jadi walaupun suatu saat ia tak menjadi raja pun, ia mau mengerjakan pekerjaan rakyat jelata layaknya menyapu jalanan.

Nabi musa, seperti yang kita ketahu di berbagai kitab-kitab agama, adalah seorang yahudi yang tempat tinggalnya berada di sekitaran kota Jerusalem. Pada masa itu, Jerusalem dipperintah oleh raja yang sangat kejam, raja itu tak punya sifat baik, raja itu tak pernah jujur.

Oleh sebab itu, Nabi Musa ingin memerangi raja yang jahat tersebut. Dengan alat dan ketekatan yang taka da apa-apanya, akhirnya Nabi musa punya inisiatif utuk bertempur melawan kejahatan. Bersama para pengikutnya yaitu orang-orang revolusioner (orang-orang yang menginginkan perubahan kearah lebih baik) Merekapun akhirnya berperang di jalan kebenaran.
Ya karna ia memang orang-orang tersebut memang merupakan orang baik, mereka kemudian akhirnya menang, dan diberi mukzizat oleh tuhan berupa sebuat kastil istana.


Pelajaran yang bisa petik dari kisah lagu-nya:

1.   Punyalah hati yang baik seperti raja. siapa yang ingin jadi raja?  (who would ever want to be king?), itu adalah penggalan lirik di verse 2 dalam lagu Viva La Vida milik Colplay. Menurutku, lirik ini benar-benar sangat jenius. Lirik ini seolah ingin memberi tahu kita, bahwa semua orang di dunia ini memang punya keinginan menjadi raja dan semua orang bisa menjadi raja kok asalkan kita punya hati yang baik layaknya yang telah tergambar di kisah lagunya. Jikapun kita tak bisa menjadi raja dengan semua sifat baiknya, setidaknya berbuat baik lah, walau hanya sedikit-pun, kita bisa mengubah dunia.

Tidak peduli sekecil atau sesederhana apa kebaikan yang telah kita perbuat kepada lingkungan, orang lain, hal itu membuktikan bahwa di dunia ini masih banyak orang baik didalamnya dan itu termasuk kita. Dengan banyaknya orang-orang baik di dunia ini, maka dunia kita ini akan aman tentram dan damai, sehingga kita bisa terus-terusan bersukur.

2.   Jadilah manusia yang rendah hati. Di Sebagian liriknya, kususnya di lirik verse 1, lagu ini menceritakan tentang kerendahan hati seorang raja. Walaupun ia tlah tak jadi raja pun, ia akan siap menyapu jalan layaknya rakyat jelata. Kisah tersebut seolah ngin memberi kita nasihat bahwa sebesar apapun kita, sehebat apapun kita, kita haruslah tetap punya sifat rendah hati didalam hati kita.

3.  Tak ada kata terlambat untuk menjadi manusia yang baik. Disebagian lirik-nya, lagu ini mengisahkan tentang seorang raja. Dulunya ia hanya rakyat jelata yang terus-terusan ditindas oleh penguasa yang jahat. Namun taka da kata terlambat untuk merubah keadaan menjadi bai, raja tersebut akhirnya memerangi kejahatan kemudian menang. Dari kisah ini, kita dapat belajar bahwa jika hidup kita selalu dalam keadaan buru, kita harusnya berubah karah lebih baik, karna berubah kearah lebih baik itu tak pernah terlambatt.

Chris Martin Saat di interview MTvNews tentang makna lagunyamengatakan: “I think everything we’re trying to do at the moment is about not starting again so much as breaking down what we’ve built up before and trying to build something different and hopefully better, or worse in a good way”. Dari kata-kata crish Martin ini dapat kita simpulkan bahwa sehancur papaun kita, sesulit apapun kita kita dalam lagu ini dusuruh bangkitt. Bangkit keraha lebih baik, dengan cara yang baik.

Penutup:
kebanyakan dari kita selalu percaya bahwa setiap artis /penyanyi /penulis lagu yang baik, dapat secara efektif menyampaikan banyak makna disetiap lagunya. Sehingga walaupun hanya satu lagu, setiap orang/setiap pendengar dapat meng-interpretasi banyak makna disetiap liriknya. jada, pada lagu ini, interpretasi dan pemaknaan lagunya berdasarkan asumsi penulis blog. terserah kalian ingin memaknainya seperti apa ya. Interpretasi ini jauh dari kata sempurna mengingat lagunya yang multitafsir, jadi jika ada pemikiran lain dari lagu ini tulis komentar dibawah 😊.





*Penulis lirik lagu Viva la Vida adalah Will Champion, Jonny Buckland, Guy Berryman & Chris Martin. Lagu ini rilis pada 25 Mei 2008. Lagu inimasuk ke dalam album Album Viva La Vida or Death and All His Friends (tahun 2008). Sedangkan interpretasi pemaknaan pada lirik lagu ini berasal dari pendapat pribadi penulis blog.

Coldplay ~ Viva la Vida (Official Video)

Post a Comment

0 Comments